Paradigma Psikologi Kepribadian Psychoanalytic

Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan cara seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, maupun berbuat sesuatu. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :

  1. Yinger
    Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
  2. A.W Bouwer
    Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
  3. Cuber
    Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
  4. Theodore R. Newcombe
    Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Pendapat dari beberapa ahli tentang kepribadian, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Aristoteles, kepribadian atau pribadi seseorang pasti akan terjadi secara mutlak meskipun tanpa adanya usaha ataupun faktor lain dengan kehendak tuhan.
  2. Menurut John Lock kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan
  3. Menurut Anna Anastasha, kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan

Jadi kepribadian bukanlah sesuatu yang hanya dibawa oleh faktor genetik, tetapi kepribadian juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seseorang.

Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud

Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang Austria keturunan Yahudidan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.

Menurut Freud psikoanalisis mempunyai tiga arti (Bertens 1979) yaitu:

  1. untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah
  2. untukmenunjukkan suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis
  3. untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.

Struktur Kepribadian Menurut Sigmund Freud

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious) (Alwisol, 2005)

Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.

  1. das Es (the Id)

Merupakan aspek biologis yang paling mendasar, didalamnys terdapat naluri naluri yang merupakan faktor bawaan dan keinginan yang keluar dari alam sadar. Adapun yang terkandung di dalam id adalah berbagai potensi yang dibawa sejak lahir seperti insting-insting, dan nafsu primer. Pada Id berlaku prinsip kenikmatan, dan menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi pemuasannya serta senantiasa menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dalam id tidak dikenal urutan menurut waktu, bahkan id sama sekali tidak mengenal waktu (timeless). Pada unsur id sepenuhnya berada di alam bawah sadar. Biasanya id berperilaku semaunya, melanggar aturan, dan mencari  kesenangan pribadi.

  1. Tindakan-tindakan refleks adalah suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera.
  2. Proses primer yaitu dengan membentuk bayangan dari objek tertentu yang bisa mengurangi ketegangan.
  1. Das Ich (the ego)

Ego merupakan kepribadian yang terbentuk melalui hasil individu dengan realitas yang akan diarahkan pada kenyataan. Ego seluruhnya dikuasai prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial, yang rasional dan mengungkapkan diri dengan bahasa. egobertugas untuk mempertahankan kepribadiannya sendiri dan dan menjamin penyesuaian dengan lingkungan sekitar, lagi untuk memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Ego juga mengontrol apa yang mau masuk ke kesadaran  dan apa yang akan dikerjakan. Pada unsur ego bertempat di alam bawah sadar, tetapi sebagian dalam alam prasadar. Biasanya ego berperilaku sesuai realitas yang ada, dewasa, dan seimbang.

  1. Das Ueber Ich (the super ego)

Superego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud superego terbentuk melalui internalisasi, artinya larangan-larangan atau perintah-perintah yang berasal dari luar (para pengasuh, khususnya orang tua) diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari dalam. Dengan kata lain, larangan-larangan atau perintah-perintah yang semula terasa “asing”, akhirnya dianggap berasal dari diri sendiri. Superego menuntut kesempurnaan dan idealitas perilaku dan ketaatan terhadap norma-norma lingkungan sebagai tolak ukurnya. Superego biasanya kita sebut “hati nurani” kita. Pada unsur Superego sepenuhnya bertempat di alam prasadar. Biasnya superego berperilaku semena-mena, mudah merasa bersalah, dan mengkritik.
aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :

  1. pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat
  2. mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip moral
  3. mendorong individu pada kesempurnaan.

Sumber Referensi :

– Bertens, Kees. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

– Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

– Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

– Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.

– Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.

– Id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud

Paradigma Psikologi Kepribadian Psychoanalytic

Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan cara seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, maupun berbuat sesuatu. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :

  1. Yinger
    Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
  2. A.W Bouwer
    Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
  3. Cuber
    Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
  4. Theodore R. Newcombe
    Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Pendapat dari beberapa ahli tentang kepribadian, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Aristoteles, kepribadian atau pribadi seseorang pasti akan terjadi secara mutlak meskipun tanpa adanya usaha ataupun faktor lain dengan kehendak tuhan.
  2. Menurut John Lock kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan
  3. Menurut Anna Anastasha, kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan

Jadi kepribadian bukanlah sesuatu yang hanya dibawa oleh faktor genetik, tetapi kepribadian juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seseorang.

Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud

Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.

Menurut Freud psikoanalisis mempunyai tiga arti (Bertens 1979) yaitu:

  1. untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah
  2. untukmenunjukkan suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis
  3. untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.

Struktur Kepribadian Menurut Sigmund Freud

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious) (Alwisol, 2005)

Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.

  1. das Es (the Id)

Merupakan aspek biologis yang paling mendasar, didalamnys terdapat naluri naluri yang merupakan faktor bawaan dan keinginan yang keluar dari alam sadar. Adapun yang terkandung di dalam id adalah berbagai potensi yang dibawa sejak lahir seperti insting-insting, dan nafsu primer. Pada Id berlaku prinsip kenikmatan, dan menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi pemuasannya serta senantiasa menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dalam id tidak dikenal urutan menurut waktu, bahkan id sama sekali tidak mengenal waktu (timeless). Pada unsur id sepenuhnya berada di alam bawah sadar. Biasanya id berperilaku semaunya, melanggar aturan, dan mencari  kesenangan pribadi.

  1. Tindakan-tindakan refleks adalah suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera.
  2. Proses primer yaitu dengan membentuk bayangan dari objek tertentu yang bisa mengurangi ketegangan.
  1. Das Ich (the ego)

Ego merupakan kepribadian yang terbentuk melalui hasil individu dengan realitas yang akan diarahkan pada kenyataan. Ego seluruhnya dikuasai prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial, yang rasional dan mengungkapkan diri dengan bahasa. ego bertugas untuk mempertahankan kepribadiannya sendiri dan dan menjamin penyesuaian dengan lingkungan sekitar, lagi untuk memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Ego juga mengontrol apa yang mau masuk ke kesadaran  dan apa yang akan dikerjakan. Pada unsur ego bertempat di alam bawah sadar, tetapi sebagian dalam alam prasadar. Biasanya ego berperilaku sesuai realitas yang ada, dewasa, dan seimbang.

  1. Das Ueber Ich (the super ego)

Superego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud superego terbentuk melalui internalisasi, artinya larangan-larangan atau perintah-perintah yang berasal dari luar (para pengasuh, khususnya orang tua) diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari dalam. Dengan kata lain, larangan-larangan atau perintah-perintah yang semula terasa “asing”, akhirnya dianggap berasal dari diri sendiri. Superego menuntut kesempurnaan dan idealitas perilaku dan ketaatan terhadap norma-norma lingkungan sebagai tolak ukurnya. Superego biasanya kita sebut “hati nurani” kita. Pada unsur Superego sepenuhnya bertempat di alam prasadar. Biasnya superego berperilaku semena-mena, mudah merasa bersalah, dan mengkritik.
aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :

  1. pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat
  2. mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip moral
  3. mendorong individu pada kesempurnaan.

Sumber Referensi :

– Bertens, Kees. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

– Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

– Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

– Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.

– Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.

– Id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud