SEJARAH KEPERAWATAN ISLAM

SEJARAH KEPERAWATAN ISLAM

Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Keperawatan adalah suatu profesi yang didasarkan pada keimanan, keilmuan, dan amal yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual. Keperawatan tidak dapat dipisahkan dalam ajaran islam. Keperawatan islam juga terdapat dalam berbagai dalil dalam al quran dan hadist juga tarikh islam diyakini bahwa keperawatan dalam islam ada sejak zaman nabi adam seperti uraian dibawah ini:

  1. Zaman Nabi Adam AS; seperti yang dijelaskan pada quran surat al maidah ayat 31 yang menyimpulkan bahwa terjadi awal mulainya konsep awal mulainya jenazah.
  2. Zaman Nabi Ayub AS; pada saat itu keperawatan telah dilaksanakan yaitu oleh istri beliau sendiri ketika Nabi Ayub terkena penyakit kulit. dan pada saat itu Siti Rahmah, istri beliau menjual gulungan rambutnya untuk membeli roti yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Nabi Ayub.
  3. Zaman Nabi Isa AS; Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-Maidah Ayat 110 yang menjelaskan bahwa pengobatan dalam islam itu telah ada pada zaman beliau yang dilakukan oleh NAbi Isa sendiri yang tidak lain atas izin dari Allah SWT sebagai wahyu.
  4. Zaman NAbi Muhammad SAW; Pada saat itu banyak istri para sahabat yang ikut serta dalam peperangan untuk memberikan pertolongan serta pengobatan kepada pasukan yang terkena luka dan sakit dalam peperangan, diantaranya:
  • Rubiyi bibti Mu’awizd
  • Umu Sinan Al-Aslamiyah
  • Umu Ziyad Al-Asyja-iyah
  • Ku’aibah binti Sa’ad
  • Umayah binti Qais Al Ghifariyah
  • Rufaidah Al Anshariyah

RUFAIDAH BINTI SA’ AD

Setelah Rasulullah menyampaikan risalah Islam, banyak tokoh-tokoh Islam di bidang ilmu pengetahuan  lahir. Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka salah satunya bernama RUFAIDAH BINTI SA’ AD Al- Asalmiya. Rufaidah Al-Asalmiya merupakan perawat muslim pertama (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987). Tetapi banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa’ ad, mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada  abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di Madinah). Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah. Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat. Beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat saat masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa’ad Al-Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al-Ghifariyat, Ummu Atiyah Al-Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata). Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan, Rufaidah Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia memberi perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberi bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Ia digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama didunia islam meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal dengan Preventive Careserta menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (Health Education). PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ISLAM Perkembangan keperawatan didunia islam atau lebih tepatnya lagi di ne a Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 – 632 M). pada masa ini keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin (Jihad). Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul pada mas ini.
  2. Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era(632 – 1000 M). pada masa ini lebih didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam seperti Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
  3. Masa pertengahan/ Late to Middle Age(1000 – 1500 M). Pada masa ini negara-negara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga telah dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang rawat

REFERENSI

Rufaidah : Kisah perawat wanita pertama dalam sejarah islam (ahmad syauqi al-anjari)

https://id.wikipedia.org/wiki/Keperawatan

materi perkuliahan

Buku panduan mentoring FKDF UNPAD

Al-qur’an

Paradigma Psikologi Kepribadian Psychoanalytic

Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan cara seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, maupun berbuat sesuatu. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :

  1. Yinger
    Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
  2. A.W Bouwer
    Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
  3. Cuber
    Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
  4. Theodore R. Newcombe
    Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Pendapat dari beberapa ahli tentang kepribadian, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Aristoteles, kepribadian atau pribadi seseorang pasti akan terjadi secara mutlak meskipun tanpa adanya usaha ataupun faktor lain dengan kehendak tuhan.
  2. Menurut John Lock kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan
  3. Menurut Anna Anastasha, kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan

Jadi kepribadian bukanlah sesuatu yang hanya dibawa oleh faktor genetik, tetapi kepribadian juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seseorang.

Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud

Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang Austria keturunan Yahudidan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.

Menurut Freud psikoanalisis mempunyai tiga arti (Bertens 1979) yaitu:

  1. untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah
  2. untukmenunjukkan suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis
  3. untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.

Struktur Kepribadian Menurut Sigmund Freud

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious) (Alwisol, 2005)

Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.

  1. das Es (the Id)

Merupakan aspek biologis yang paling mendasar, didalamnys terdapat naluri naluri yang merupakan faktor bawaan dan keinginan yang keluar dari alam sadar. Adapun yang terkandung di dalam id adalah berbagai potensi yang dibawa sejak lahir seperti insting-insting, dan nafsu primer. Pada Id berlaku prinsip kenikmatan, dan menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi pemuasannya serta senantiasa menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dalam id tidak dikenal urutan menurut waktu, bahkan id sama sekali tidak mengenal waktu (timeless). Pada unsur id sepenuhnya berada di alam bawah sadar. Biasanya id berperilaku semaunya, melanggar aturan, dan mencari  kesenangan pribadi.

  1. Tindakan-tindakan refleks adalah suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera.
  2. Proses primer yaitu dengan membentuk bayangan dari objek tertentu yang bisa mengurangi ketegangan.
  1. Das Ich (the ego)

Ego merupakan kepribadian yang terbentuk melalui hasil individu dengan realitas yang akan diarahkan pada kenyataan. Ego seluruhnya dikuasai prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial, yang rasional dan mengungkapkan diri dengan bahasa. egobertugas untuk mempertahankan kepribadiannya sendiri dan dan menjamin penyesuaian dengan lingkungan sekitar, lagi untuk memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Ego juga mengontrol apa yang mau masuk ke kesadaran  dan apa yang akan dikerjakan. Pada unsur ego bertempat di alam bawah sadar, tetapi sebagian dalam alam prasadar. Biasanya ego berperilaku sesuai realitas yang ada, dewasa, dan seimbang.

  1. Das Ueber Ich (the super ego)

Superego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud superego terbentuk melalui internalisasi, artinya larangan-larangan atau perintah-perintah yang berasal dari luar (para pengasuh, khususnya orang tua) diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari dalam. Dengan kata lain, larangan-larangan atau perintah-perintah yang semula terasa “asing”, akhirnya dianggap berasal dari diri sendiri. Superego menuntut kesempurnaan dan idealitas perilaku dan ketaatan terhadap norma-norma lingkungan sebagai tolak ukurnya. Superego biasanya kita sebut “hati nurani” kita. Pada unsur Superego sepenuhnya bertempat di alam prasadar. Biasnya superego berperilaku semena-mena, mudah merasa bersalah, dan mengkritik.
aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :

  1. pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat
  2. mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip moral
  3. mendorong individu pada kesempurnaan.

Sumber Referensi :

– Bertens, Kees. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

– Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

– Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

– Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.

– Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.

– Id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud

Paradigma Psikologi Kepribadian Psychoanalytic

Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan cara seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, maupun berbuat sesuatu. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :

  1. Yinger
    Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
  2. A.W Bouwer
    Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
  3. Cuber
    Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
  4. Theodore R. Newcombe
    Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Pendapat dari beberapa ahli tentang kepribadian, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Aristoteles, kepribadian atau pribadi seseorang pasti akan terjadi secara mutlak meskipun tanpa adanya usaha ataupun faktor lain dengan kehendak tuhan.
  2. Menurut John Lock kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan
  3. Menurut Anna Anastasha, kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan

Jadi kepribadian bukanlah sesuatu yang hanya dibawa oleh faktor genetik, tetapi kepribadian juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seseorang.

Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud

Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun) adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.

Menurut Freud psikoanalisis mempunyai tiga arti (Bertens 1979) yaitu:

  1. untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah
  2. untukmenunjukkan suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis
  3. untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.

Struktur Kepribadian Menurut Sigmund Freud

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious) (Alwisol, 2005)

Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.

  1. das Es (the Id)

Merupakan aspek biologis yang paling mendasar, didalamnys terdapat naluri naluri yang merupakan faktor bawaan dan keinginan yang keluar dari alam sadar. Adapun yang terkandung di dalam id adalah berbagai potensi yang dibawa sejak lahir seperti insting-insting, dan nafsu primer. Pada Id berlaku prinsip kenikmatan, dan menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi pemuasannya serta senantiasa menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dalam id tidak dikenal urutan menurut waktu, bahkan id sama sekali tidak mengenal waktu (timeless). Pada unsur id sepenuhnya berada di alam bawah sadar. Biasanya id berperilaku semaunya, melanggar aturan, dan mencari  kesenangan pribadi.

  1. Tindakan-tindakan refleks adalah suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera.
  2. Proses primer yaitu dengan membentuk bayangan dari objek tertentu yang bisa mengurangi ketegangan.
  1. Das Ich (the ego)

Ego merupakan kepribadian yang terbentuk melalui hasil individu dengan realitas yang akan diarahkan pada kenyataan. Ego seluruhnya dikuasai prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial, yang rasional dan mengungkapkan diri dengan bahasa. ego bertugas untuk mempertahankan kepribadiannya sendiri dan dan menjamin penyesuaian dengan lingkungan sekitar, lagi untuk memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Ego juga mengontrol apa yang mau masuk ke kesadaran  dan apa yang akan dikerjakan. Pada unsur ego bertempat di alam bawah sadar, tetapi sebagian dalam alam prasadar. Biasanya ego berperilaku sesuai realitas yang ada, dewasa, dan seimbang.

  1. Das Ueber Ich (the super ego)

Superego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud superego terbentuk melalui internalisasi, artinya larangan-larangan atau perintah-perintah yang berasal dari luar (para pengasuh, khususnya orang tua) diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari dalam. Dengan kata lain, larangan-larangan atau perintah-perintah yang semula terasa “asing”, akhirnya dianggap berasal dari diri sendiri. Superego menuntut kesempurnaan dan idealitas perilaku dan ketaatan terhadap norma-norma lingkungan sebagai tolak ukurnya. Superego biasanya kita sebut “hati nurani” kita. Pada unsur Superego sepenuhnya bertempat di alam prasadar. Biasnya superego berperilaku semena-mena, mudah merasa bersalah, dan mengkritik.
aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :

  1. pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat
  2. mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip moral
  3. mendorong individu pada kesempurnaan.

Sumber Referensi :

– Bertens, Kees. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

– Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

– Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

– Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.

– Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.

– Id.wikipedia.org/wiki/Sigmund_Freud